Selasa, 05 April 2011

Cukup Tapi Tak Ingin

Selama hidup didunia, aku merasa ketidakadilan itu berpihak padaku.
Diusia yang sudah menginjak hampir 20 tahun, aku bekerja sendiri mencari uang jajan. Padahal aku bukanlah berasal dari keluarga TIDAK MAMPU tapi aku berasal dari keluarga MENENGAH bahkan orang termasuk memandangku orang KAYA, mungkin karena penampilanku yang memang cocok hidup dikalangan orang-orang KAYA.

Sempat menginjak bangku kuliah tapi mungkin belum rezeky untuk kuliah ditempat itu, akhirnya akupun ambil kursus satu tahun, lumayan banyak ilmu yang kudapat, mungkin TUHAN punya rencana lain untukku. Benar!!! Akupun diterima kerja, awalnya hanya iseng-iseng saja tapi setelah itu asyik juga karena aku bisa punya uang sendiri tanpa minta dengan orang tua. Aku merasa lelah setelah delapan bulan bekerja dan lebih banyak pulang larut malam, aku memilih mencari pekerjaan lain yang waktunya efisien untukku. Dengan alasan ingin melanjutkan kuliah aku berhenti dari perusahaan lama. Diperusahaan baru aku merasa tidak terlalu lelah dan waktunya juga enak karena aku tidak pulang larut malam lagi, untuk gaji memang tidak sebesar waktu aku diperusahaan lama tapi tidak masalah karena selisihnya tidak jauh.

Beberapa bulan aku bekerja diperusahaan baru, aku merasa job desk ku tidak sesuai dengan jabatanku sebagai Administrasi, rasanya menyimpang. Ada beberapa pekerjaan yang bukan pekerjaanku tapi aku dipekerjakan, kesal rasanya. Akupun terima walau agak berat, kan awalnya hanya membantu tapi jadi pekerjaan rutin bagiku. Hah..mau marah dengan siapa?

Sekarang aku bekerja bukan untuk mencari pengalaman tapi untuk mencari uang. Aku bisa tulis statement itu karena keadaan. Dulu aku berpikir untuk bekerja mencari pengalaman saja karena aku akan bekerja sambil kuliah tapi setelah aku lulus dari kursus satu tahunku, orang tuaku seperti tidak memperhatikan pendidikanku. Mereka merasa aku sudah cukup mandiri dengan bekerja sendiri, sehingga mereka tidak pernah memberikan aku lagi uang jajan,ya...sekedarnya sajalah karena akupun tidak meminta. Tapi perasaan iba bahwa aku ini anaknya sepertinya tidak ada, bahkan mereka yang ingin meminjam uang padaku, lucu bukan?

Ditahun 2011 ini aku harus kuliah, kalau tidak mau jadi apa aku? Jaman sekarang wanita sudah bisa cari uang sendiri bukan berarti tidak butuh laki-laki tapi, mungkin nanti jika sudah berumah tangga biasa membantu masalah financial keluarga,hehe...itu pikiran saya. Tapi kok rasanya cita-cita memakai toga itu sulit sekali terwujud hanya karena masalah financial. Gajiku sebagai Administrasi tidak lah cukup untuk membiayai kuliahku sendiri, aku butuh bantuan dari orang tuaku. Mereka seperti acuh tak acuh, setiap aku meminta bantuan untuk kuliah mereka selalu saja mengelak dengan alasan tidak punya uang sebanyak yang aku butuhkan & aku harus bersabar bahwa akan ada rezeky untuk membiayai kuliahku. Hah..Aku hanya menarik napas dalam-dalam dan menangis dalam hati. Bukannya aku tidak tau mereka itu punya cukup uang bahkan lebih dari cukup. Alasan mereka mengelak yang pertama, setelah ayahku bercerai dari ibuku, dia memiliki istri lagi & istrinya itu matre dan taunya hanya uang,uang, dan uang entah darimana itu asalnya yang penting uang. Yang kedua, ibuku itu pelit kalau ada uang ada saja alasannya beli tanahlah, beli kebun, de eL eL. Bosan dengar alasan itu, akupun berhenti untuk mengharap mereka, biarlah aku berdiri sendiri tanpa bantuan dari mereka. Aku tak sampai hati meminjam uang dengan kakak-kakakku karena mereka juga punya keluarga dan anak-anak mereka sedang sekolah, butuh dana besar untuk itu. Sekarang aku sedang mencari pekerjaan lain yang gajinya lebih besar agar aku bisa membiayai kuliahku.

Bersyukurlah bagi kalian yang hidup diantara orangtua yang perhatian dengan masa depan pendidikan kalian. Aku bukan tidak bersyukur tapi merasa kurang seberuntung kalian. Bagaimanapun orangtua itu tetaplah orangtua kita yang melahirkan & membesarkan kita. Dan jangan sia-siakan pendidikanmu, nanti kamu akan menyesal dikemudian hari. Berpikirlah lebih maju karena beberapa tahun kedepan akan banyak manusia-manusia pintar yang akan menjadi saingan kita untuk tetap survive. Jadikan apa yang kamu & sekitarmu alamni sebagai pembelajaran yang berharga, sekecil apapun itu.

Salam Manis :)
Meutia